Judul Makalah : Penentuan Kadar Amonia Dengan Menggunakan Reagen Nessler Secara Spektrofotometri Dalam Limbah Cair Rumah Sakit
Bidang Studi : Analis Kimia Penyusun : ANDANG YUWANA
Penjelasan Skripsi:
Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan dengan inti kegiatan pelayanan preventif, kuratif, rehabilitatif dan promotif. Kegiatan tersebut akan menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak positif adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, sedangkan dampak negatifnya antara lain adalah sampah dan limbah medis maupun non medis yang dapat menimbulkan penyakit dan pencemaran yang perlu perhatian khusus. Oleh karenanya perlu upaya penyehatan lingkungan rumah sakit yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dan karyawan akan bahaya pencemaran lingkungan yang bersumber dari sampah maupun limbah rumah sakit (Yuliansah, 1996).
Sampah atau limbah rumah sakit dapat mengandung bahaya karena dapat bersifat racun, infeksius dan juga radioaktif Selain itu, karena kegiatan atau sifat pelayanan yang diberikan, maka rumah sakit menjadi sumber segala macam penyakit yang ada di masyarakat, bahkan dapat pula sebagai sumber distribusi penyakit karena selalu dihuni, dipergunakan, dan dikunjungi oleh orang-orang yang rentan dan lemah terhadap penyakit. Di tempat ini dapat terjadi penularan baik secara langsung (cross infection), melalui kontaminasi benda-benda ataupun melalui serangga (vector borne infection) sehingga dapat mengancam kesehatan masyarakat umum (Suwarso, 1996).
Ada beberapa metode standart dalam penentuan amoniak dalam air antara lain yaitu kolorimetri, titrimetri, dan metode instrumental dengan elektroda membran selektif terhadap amoniak (Radojevic dan Vladimir, 1999). Pada cara kolorimetri ada dua macam metode yang dapat digunakan yaitu metode Nessler dan phenat (Mahbub, dkk, 1986). Prinsip penentuan kadar amoniak dengan metode Nessler adalah amoniak direaksikan dengan reagen Nessler (K2HgI4) dalam suasana basa membentuk senyawa kompleks berwarna kuning hingga kuning kecoklatan. Reagen dibuat dari campuran KI dan HgI2. Intensitas warna yang terjadi akan sebanding dengan kosentrasi amoniak dalam sampel dan serapannya diukur pada spektrofotometi pada panjang gelombang 420 nm (Baker. Et.All, 1992).
SILAHKAN DOWNLOAD SKRIPSI DISINI
Bidang Studi : Analis Kimia Penyusun : ANDANG YUWANA
Penjelasan Skripsi:
Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan dengan inti kegiatan pelayanan preventif, kuratif, rehabilitatif dan promotif. Kegiatan tersebut akan menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak positif adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, sedangkan dampak negatifnya antara lain adalah sampah dan limbah medis maupun non medis yang dapat menimbulkan penyakit dan pencemaran yang perlu perhatian khusus. Oleh karenanya perlu upaya penyehatan lingkungan rumah sakit yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dan karyawan akan bahaya pencemaran lingkungan yang bersumber dari sampah maupun limbah rumah sakit (Yuliansah, 1996).
Sampah atau limbah rumah sakit dapat mengandung bahaya karena dapat bersifat racun, infeksius dan juga radioaktif Selain itu, karena kegiatan atau sifat pelayanan yang diberikan, maka rumah sakit menjadi sumber segala macam penyakit yang ada di masyarakat, bahkan dapat pula sebagai sumber distribusi penyakit karena selalu dihuni, dipergunakan, dan dikunjungi oleh orang-orang yang rentan dan lemah terhadap penyakit. Di tempat ini dapat terjadi penularan baik secara langsung (cross infection), melalui kontaminasi benda-benda ataupun melalui serangga (vector borne infection) sehingga dapat mengancam kesehatan masyarakat umum (Suwarso, 1996).
Ada beberapa metode standart dalam penentuan amoniak dalam air antara lain yaitu kolorimetri, titrimetri, dan metode instrumental dengan elektroda membran selektif terhadap amoniak (Radojevic dan Vladimir, 1999). Pada cara kolorimetri ada dua macam metode yang dapat digunakan yaitu metode Nessler dan phenat (Mahbub, dkk, 1986). Prinsip penentuan kadar amoniak dengan metode Nessler adalah amoniak direaksikan dengan reagen Nessler (K2HgI4) dalam suasana basa membentuk senyawa kompleks berwarna kuning hingga kuning kecoklatan. Reagen dibuat dari campuran KI dan HgI2. Intensitas warna yang terjadi akan sebanding dengan kosentrasi amoniak dalam sampel dan serapannya diukur pada spektrofotometi pada panjang gelombang 420 nm (Baker. Et.All, 1992).
JIKA Link download ERROR pada makalah Penentuan Kadar Amonia Dengan Menggunakan Reagen Nessler Secara Spektrofotometri Dalam Limbah Cair Rumah Sakit silahkan ulangi KLIK download lagi.